Banyak sekali manfaat kesehatan yang dapat diperoleh melalui puasa, termasuk detoksifikasi. Pola makan yang seimbang dan terkontrol juga akan menurunkan kelebihan berat badan. Namun, semua tujuan ini akan tercapai kalau kita membatasi makanan tinggi protein dan lemak serta yang mengandung gula. Untuk mendapatkan tubuh yang bugar, sehat, dan mendukung pengeluaran racun dari tubuh selama bulan Ramadhan, simak tips dari dr Phaidon L Toruan, ahli nutrisi dan diet, berikut ini:
1. Konsumsi karbohidrat kompleks saat sahur.
Karbohidrat kompleks lebih lambat dipecah menjadi gula darah sehingga gula darah tidak mengalami fluktuasi yang tinggi. Gula darah stabil, dan ini sangat membantu metabolisme energi tubuh sehingga perut terasa lebih kenyang hingga waktu berbuka. Menu karbohidrat ideal saat sahur adalah ubi, jagung, singkong, oatmeal, roti gandum, nasi merah, dan buah-buahan.
2. Buah dan sayuran saat sahur.
Puasa bagi tubuh adalah program detoksifikasi. Usus besar diistirahatkan dan tubuh berkesempatan membuang ampas metabolisme. Sisa-sisa makanan, khususnya daging yang membusuk di usus besar, bisa dibersihkan. Alat pembersih utamanya adalah serat tidak larut yang terdapat dalam sayuran. Sementara itu, buah juga kaya akan vitamin, mineral, enzim, serat, dan antioksidan yang membantu proses detoksifikasi.
3. Kurangi gorengan.
Gorengan membuat sel darah merah menggumpal seperti pacar cina. Akibatnya, hantaran oksigen berkurang bisa sampai 20 persen sehingga kita jadi mudah mengantuk pada siang hari.
4. Kurangi gula Guna kesehatan, idealnya, yang manis datangnya dari yang alami.
Gula pasir yang terkandung di dalam berbagai makanan dan minuman akan menyebabkan lonjakan gula darah. Inilah yang harus dihindari. Bila pola makan selama sebulan penuh sarat dengan gula, pada saat Idul Fitri, akan terjadi efek yoyo. Berat badan yang hilang selama puasa akan kembali normal, bahkan lebih berat dari sebelumnya. Bila ini terjadi terus-menerus, berat akan terakumulasi dan akan menyebabkan obesitas. Manis yang ideal saat berbuka bisa didapat dari gula aren, kurma, madu, gula stevia, atau buah segar.
1. Konsumsi karbohidrat kompleks saat sahur.
Karbohidrat kompleks lebih lambat dipecah menjadi gula darah sehingga gula darah tidak mengalami fluktuasi yang tinggi. Gula darah stabil, dan ini sangat membantu metabolisme energi tubuh sehingga perut terasa lebih kenyang hingga waktu berbuka. Menu karbohidrat ideal saat sahur adalah ubi, jagung, singkong, oatmeal, roti gandum, nasi merah, dan buah-buahan.
2. Buah dan sayuran saat sahur.
Puasa bagi tubuh adalah program detoksifikasi. Usus besar diistirahatkan dan tubuh berkesempatan membuang ampas metabolisme. Sisa-sisa makanan, khususnya daging yang membusuk di usus besar, bisa dibersihkan. Alat pembersih utamanya adalah serat tidak larut yang terdapat dalam sayuran. Sementara itu, buah juga kaya akan vitamin, mineral, enzim, serat, dan antioksidan yang membantu proses detoksifikasi.
3. Kurangi gorengan.
Gorengan membuat sel darah merah menggumpal seperti pacar cina. Akibatnya, hantaran oksigen berkurang bisa sampai 20 persen sehingga kita jadi mudah mengantuk pada siang hari.
4. Kurangi gula Guna kesehatan, idealnya, yang manis datangnya dari yang alami.
Gula pasir yang terkandung di dalam berbagai makanan dan minuman akan menyebabkan lonjakan gula darah. Inilah yang harus dihindari. Bila pola makan selama sebulan penuh sarat dengan gula, pada saat Idul Fitri, akan terjadi efek yoyo. Berat badan yang hilang selama puasa akan kembali normal, bahkan lebih berat dari sebelumnya. Bila ini terjadi terus-menerus, berat akan terakumulasi dan akan menyebabkan obesitas. Manis yang ideal saat berbuka bisa didapat dari gula aren, kurma, madu, gula stevia, atau buah segar.
Sumber : KOMPAS
Makanan Sempurna Untuk Berbuka Puasa dan membantu Proses Detoksifikasi :
selengkapnya : Melilea GFO (Makanan Organik Bebas Pencemaran
Baca juga : Puasa (Ramadhan) bersama Melilea GFO
0 Comments:
Posting Komentar