Selasa, 17 Agustus 2010

Diet Detoks Singkirkan Racun Tubuh

Siapa pun tahu, yang namanya racun tidak baik untuk tubuh. Dengan cara detoksifikasi alias diet detoks, racun tersebut bisa dikeluarkan. Bagaimana caranya?

Racun yang menumpuk dalam tubuh bisa datang dari mana saja. Bisa dari air, makanan atau udara yang kita hirup. Biasanya tubuh memproses racun-racun tersebut dalam hati dan ginjal, lalu membuangnya lewat keringat, urin dan feses.

Namun karena stres atau dehidrasi, racun tersebut tak bisa keluar seluruhnya dari tubuh. Akibatnya, kita akan mengalami kelelahan, sakit kepala dan berjerawat. Untuk mengatasi masalah tersebut, Anda bisa melakukan detoksifikasi atau penetralan racun.

Apa Itu Diet Detoks?
Kebanyakan makanan yang kita konsumsi sekarang sudah terkontaminasi senyawa kimia atau racun yang tak baik untuk tubuh. Yang dimaksud dengan detoksifikasi, untuk jangka waktu tertentu, Anda tak mengkomsumsi jenis makanan tertentu yang dianggap mengandung racun.

Biasanya dalam satu atau dua hari, Anda hanya mengkonsumsi cairan (air putih, teh dan jus). Jus buah dan sayur, akan mempercepat proses detoks dengan membersihkan tubuh dari racun yang mungkin menjadi penyebab penyakit tertentu. Selain itu, jus juga membantu pencernaan serta sistem kekebalan tubuh.

Hari berikutnya, Anda bisa mulai makan nasi dengan sayuran rebus dan buah untuk memulai diet. Setelah seminggu, Anda bisa menyantap makanan lain, kecuali daging merah, gula, telur dan makanan siap saji.

Dengan program detoks ini, tubuh akan mengeluarkan cairan berlebih yang selama ini mengendap dalam tubuh. Tentunya cairan berlebih itu tak keluar sekaligus. Setidaknya, ini adalah cara ideal untuk memulai metode pola makan baru saat diet yang Anda lakukan tak berhasil.

Setelah melakukan detoks, tubuh akan terasa lebih ringan dan tak kembung lagi. Proses ini memang bekerja memusnahkan makanan yang berbahaya bagi tubuh seperti alkohol, karbohidrat yang terproses dan gula. Kebanyakan mereka yang melakukan detoks akan kehilangan berat 1-1,5 kg pada minggu pertama.

Lanjutkan program ini dengan menjaga asupan makanan atau mengeluarkan makanan tertentu dari daftar makanan dan menggantinya dengan alternatif lain. Hasil yang didapat memang terlihat menggiurkan. Namun, jangan tergoda untuk melakukan detoks panjang.

Anda mungkin akan memulainya dengan penuh semangat dan mengakhirinya di hari ketiga karena kelaparan. Untuk tahap awal, cobalah metode detoks selama akhir pekan atau satu hari. Anda dapat mengulanginya setiap beberapa bulan sekali. Atau bisa melakukan detoks satu hari dan mengulangnya setiap minggu.

Kapan Saatnya Detoks
Jika Anda merasa sudah terlalu lama mengonsumi makanan tak sehat, makanan cepat saji dan alkohol, atau jika Anda merasa tubuh letih, lesu dan kembung, mungkin ada baiknya melakukan detoks. Dengan cara ini, sirkulasi pembuangan akan menjadi lebih teratur. Fungsi hati dan ginjal akan lebih baik. Kulit juga menjadi lebih bersih dan mulus. Ketidakseimbangan hormon, stres, dan kondisi inflamasi lainnya bisa dikurangi.

Namun bagi Anda yang sedang hamil atau menyusui, memiliki berat badan di bawah normal, menderita gagal ginjal, anemia, diabetes tipe 1, penyakit hati yang parah, sedang menjalani pengobatan atau dalam pengawasan dokter, jangan melakukan detoks. Saat detoks, tubuh akan meluruhkan gula dan kafein. Anda akan merasa lelah dan sedikit sakit kepala.

Bagi mereka yang berada dalam kondisi di atas akan sangat berbahaya. Itu sebabnya, detoks hanya boleh dilakukan oleh mereka yang sehat. Karena efek lelah dan pusing tadi, saat melakukan detoks disarankan jangan membuat janji. Jika ingin berolahraga, lakukanlah olahraga ringan.

Apa pun yang Anda lakukan, pastikan Anda menikmatinya. Anda bisa membaca, menonton DVD, bersantai sambil memanjakan diri atau hanya berbaring. Setelah program ini berakhir, Anda akan merasa penuh semangat dan seperti terlahir kembali.(KOMPAS)

Note : Diet Detoks untuk saat ini sudah terbukti paling baik menggunakan Greenfield Organic (GFO) dari Melilea, karna saya sendiri sudah melakukan detoks. GFO Melilea mengandung 20 macam sayur2an dan biji2an organik yang dijadikan bubuk sehingga mengandung serat yang sangat tinggi sekali, dan cara makannya pun sangatlah mudah, dicampur air dan dikocok, sudah bisa langsung diminum. Hari ini minum, minimal malam nya pun sudah mulai kelihatan racun yg keluar dari BAB. : Detoks Terapi Puasa Organik dengan Melilea GFO
READ MORE - Diet Detoks Singkirkan Racun Tubuh

Detoks Alami dengan Berpuasa

Sering sakit kepala atau mudah lelah ternyata merupakan salah satu indikasi jumlah toksin dalam tubuh sudah melampui batas kemampuan sistem pembuangan. Dalam kondisi seperti ini, kita butuh terapi atau program detoks tambahan. Berpuasa merupakan cara detoksifikasi alami yang aman dan efektif.

Toksin dalam ilmu gizi adalah semua zat yang tidak diperlukan tubuh dan akan meracuni sel-sel tubuh jika jumlahnya berlebihan. Racun-racun ini berasal dari polusi, asap rokok, bahan pengawet, obat-obatan, hingga stres. Di dalam tubuh racun-racun ini akan memicu terjadinya berbagai kondisi penyakit, menyebabkan tubuh kekurangan energi, dan penuaan dini.

Detoksifikasi yang benar, menurut dr.Samuel Oetoro, MS, ahli gizi dari Semanggi Clinic, adalah dengan cara memberi kesempatan bagi tubuh agar lebih leluasa melakukan pembuangan. Organ yang memegang peranan kunci dalam proses detoksifikasi adalah saluran pencernaan.

Saat kita berpuasa, tubuh secara alami akan menurunkan intensitas proses pencernaan serta meningkatkan proses pembuangan racun dari dalam tubuh.

"Selama berpuasa kurang lebih 14 jam, sel-sel dan organ tubuh yang berhubungan dengan saluran cerna beristirahat dari menerima segala jenis makanan, tetapi metabolisme masih berjalan untuk membakar sel-sel yang tidak diperlukan tubuh dan membuangnya," kata Samuel.

Selain itu, saat puasa makanan yang masuk ke dalam tubuh juga lebih sedikit. Otomasis racun-racun dalam makanan yang masuk pun sedikit. Karenanya, proses detoks akan berjalan lebih efektif.

Meski demikian, proses pembuangan racun tidak bisa berlangsung dengan cepat. Apalagi jika racun sudah terbentuk lama, proses pengeluarannya pun butuh waktu. Proses pembersihan tubuh saat puasa biasanya baru terjadi sesudah beberapa hari setelah puasa.

Nah, agar detoks alami ini memperoleh hasil maksimal, perbanyak konsumsi air putih atau jus buah segar saat sahur dan berbuka. Konsumsi pula sayur dan buah segar selama puasa. "Makanan tinggi air dan serat akan membantu melancarkan pembuangan dari usus. Selain itu serat akan membuat perut kenyang lebih lama," kata Samuel.

Sumber : KOMPAS

Baca juga : Puasa (Ramadhan) bersama Melilea GFO
READ MORE - Detoks Alami dengan Berpuasa

Pola Makan Pendukung Detoksifikasi

Banyak sekali manfaat kesehatan yang dapat diperoleh melalui puasa, termasuk detoksifikasi. Pola makan yang seimbang dan terkontrol juga akan menurunkan kelebihan berat badan. Namun, semua tujuan ini akan tercapai kalau kita membatasi makanan tinggi protein dan lemak serta yang mengandung gula. Untuk mendapatkan tubuh yang bugar, sehat, dan mendukung pengeluaran racun dari tubuh selama bulan Ramadhan, simak tips dari dr Phaidon L Toruan, ahli nutrisi dan diet, berikut ini:

1. Konsumsi karbohidrat kompleks saat sahur.
Karbohidrat kompleks lebih lambat dipecah menjadi gula darah sehingga gula darah tidak mengalami fluktuasi yang tinggi. Gula darah stabil, dan ini sangat membantu metabolisme energi tubuh sehingga perut terasa lebih kenyang hingga waktu berbuka. Menu karbohidrat ideal saat sahur adalah ubi, jagung, singkong, oatmeal, roti gandum, nasi merah, dan buah-buahan.

2. Buah dan sayuran saat sahur.
Puasa bagi tubuh adalah program detoksifikasi. Usus besar diistirahatkan dan tubuh berkesempatan membuang ampas metabolisme. Sisa-sisa makanan, khususnya daging yang membusuk di usus besar, bisa dibersihkan. Alat pembersih utamanya adalah serat tidak larut yang terdapat dalam sayuran. Sementara itu, buah juga kaya akan vitamin, mineral, enzim, serat, dan antioksidan yang membantu proses detoksifikasi.

3. Kurangi gorengan.
Gorengan membuat sel darah merah menggumpal seperti pacar cina. Akibatnya, hantaran oksigen berkurang bisa sampai 20 persen sehingga kita jadi mudah mengantuk pada siang hari.

4. Kurangi gula Guna kesehatan, idealnya, yang manis datangnya dari yang alami.
Gula pasir yang terkandung di dalam berbagai makanan dan minuman akan menyebabkan lonjakan gula darah. Inilah yang harus dihindari. Bila pola makan selama sebulan penuh sarat dengan gula, pada saat Idul Fitri, akan terjadi efek yoyo. Berat badan yang hilang selama puasa akan kembali normal, bahkan lebih berat dari sebelumnya. Bila ini terjadi terus-menerus, berat akan terakumulasi dan akan menyebabkan obesitas. Manis yang ideal saat berbuka bisa didapat dari gula aren, kurma, madu, gula stevia, atau buah segar.

Sumber : KOMPAS

Makanan Sempurna Untuk Berbuka Puasa dan membantu Proses Detoksifikasi : 

READ MORE - Pola Makan Pendukung Detoksifikasi